Abu Hurairah r.a. meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian bertemu dengan saudaranya, maka hendaklah ia mengucapkan salam kepadanya. Dan seandainya di antara keduanya terpisah oleh pohon, dinding, atau batu, kemudian bertemu kembali maka hendaklah ia mengucapkan salam lagi.” (HR Abu Dawud).
Salam yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah ucapan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”. Sungguh, ucapan salam ini berbeda dengan ucapan, misalnya, “Selamat pagi” dalam bahasa Indonesia, “Sugeng enjang” dalam bahasa Jawa, “Good morning” dalam bahasa Inggris, atau “Hayakallah” yang biasa diucapkan oleh orang-orang Arab sebelum datangnya Islam.
Ucapan salam di dalam Islam, yang bermakna “Semoga Allah memberikan keselamatan, rahmah, dan barakah-Nya kepadamu” tidak sekadar ucapan selamat atau sapaan. Lebih dari itu, salam ini adalah doa.
Maka, ketika kita mengucapkan salam kepada saudara sesama Muslim hendaknya dibarengi sebuah kesadaran bahwa ucapan ini adalah doa. Selayaknya doa, maka ucapan salam ini semestinya berangkat dari hati dan ketulusan jiwa.
Dengan demikian, hikmah dari ucapan salam benar-benar dapat kita rasakan. Orang yang mengucapkan salam kepada saudara sesama Muslim berarti dia telah menebarkan kedamaian dan keselamatan, mempererat tali kasih dan sayang, dan menghilangkan rasa benci dan dendam.
Rasulullah Saw. bersabda, “Salam adalah salah satu asma Allah Swt. yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan di hadapan Allah. Jika jamaah suatu majelis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (HR Thabrani).
Betapa mulia orang yang menebar salam karena derajatnya ditinggikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Betapa penting menebar salam karena ucapan ini tidak hanya diucapkan ketika bertemu dengan sesama Muslim, tetapi perlu juga diucapkan ketika akan memasuki rumah.
Allah Swt. berfirman, “…Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik….” (QS. an-Nuur [24]: 61).
Oleh karena itu, marilah kita suka menebar salam. Sebuah ucapan salam yang tidak sekadar sebagai sapaan, ucapan selamat, apalagi pemanis bibir belaka. Tapi, ucapan salam yang benar-benar berangkat dari hati dan ketulusan karena salam adalah doa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar