.::*"WELCOME TO MY BLOG, SORRY MY BLOG IF LESS WELL, NEVER BORED TO VISIT MY BLOG AND THANKS FOR VISITING"*::.

Sabtu, 21 Januari 2012

Shalat Jama' dan Qashar

ARTI SHALAT JAMA’
Shalat jama’ ialah shalat yang dikumpulkan. Seorang musafir diperbolehkan menjama’ / mengumpulkan dua shalat (Zuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya) di dalam satu waktu.

Dalil yang digunakan adalah:
1) Dari Muadz bin Jabal bahwa Rasululloh SAW apabila beliau melakukan perjalanan sebelum matahari condong (masuk waktu sholat zuhur), maka beliau mengakhirkan sholat zuhur kemudian menjamaknya dengan sholat ashar pada waktu ashar, dan apabila beliau melakukan perjalanan sesudah matahari condong, beliau menjamak sholat zuhur dan ashar (pada waktu zuhur) baru kemudian beliau berangkat. Dan apabila beliau melakukan perjalanan sebelum magrib maka beliau mengakhirkan sholat magrib dan menjamaknya dengan sholat isya, dan jika beliau berangkat sesudah masuk waktu magrib,maka beliau menyegerakan sholat isya dan menjamaknya dengan sholat magrib. (Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
2)Rasululloh SAW menjamak sholat magrib dan isya pada malam yang hujan. Dalil lainnya yaitu salah satu perbuatan sahabat, dari Nafi’: bahwa Abdulloh Ibnu Umar sholat bersama para umara (pemimpin) apabila para umara tersebut menjamak sholat magrib dan isya pada waktu hujan. (HR Bukhori)
3) Adalah Rasululloh SAW dalam peperangan Tabuk, apabila hendak berangkat sebelum tergelincir matahari, maka beliau mengakhirkan Dzuhur hingga beliau mengumpulkannya dengan Ashar, lalu beliau melakukan dua shalat itu sekalian. Dan apabila beliau hendak berangkat setelah tergelincir matahari, maka beliau menyegerakan Ashar bersama Dzuhur dan melakukan shalat Dzuhur dan Ashar sekalian. Kemudian beliau berjalan. Dan apabila beliau hendak berangkat sebelum Maghrib maka beliau mengakhirkan Maghrib sehingga mengerjakan bersama Isya’, dan apabila beliau berangkat setelah Maghrib maka beliau menyegerakan Isya’ dan melakukan shalat Isya’ bersama Maghrib“. (HR Tirmidzi)
4) Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjama antara Zhuhur dan Ashar jika berada dalam perjalanan, juga menjama antara Maghrib dan Isya. (HR Bukhari)
Cara melakukan shalat jama’ itu ada dua macam:
a. Jika shalat Zuhur dengan Ashar dikerjakan pada waktu zuhur, atau maghrib dengan Isya dilakukan pada waktu maghrib, maka jama’ semaca itu dinamakan Jama’ Taqdim.
b. Jika dilakukan sebaliknya, disebut Jama’ Ta’khir (mengakhirkan), misalnya Zuhur dengan Ashar dikerjakan pada waktu Ashar, dan Maghrib dengan Isya dikerjakan pada waktu Isya.
SYARAT JAMA’ TAQDIM
1. Dikerjakan dengant ertib; yakni dengan shalat yang pertama misalnya Zuhur dahulu, kemudian Ashar. Dan Maghrib dahulu kemudian Isya.
2. Niat jama’ dilakukaan pada shalat pertama.
3. Berurutan antara keduanya; yakni tidak boleh disela dengan shalat sunat atau lain-lain.
SYARAT JAMA’ TA’KHIR
1. Niat jama ta’khir dilakukan pada shalat yang pertama.
2. Masih dalam perjalanan tempat datangnya waktu shalat yang kedua.
JAMA’ DAN QASHAR
Musafir yang memenui syarat-sayarat yang telah disebutkan di atas, boleh mengerjakan shalat jama’ dan qashar sekaaligus, yaitu mengumpulkan shalat dan memendekkannya.
1 )“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar shalatmu jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (An Nisa 101).
2) “Telah berkata Ibnu Abbas: Rasululloh SAW pernah sembahyang jama’ antara Dhuhur dan Ashar, dan antara Maghrib dan Isya, bukan diwaktu ketakutan dan bukan di dalam pelayaran (safa). Lantas ada orang bertanya kepada Ibnu Abbas: mengapa Nabi SAW berbuat begitu? Ia menjawab: Nabi SAW berbuat bgitu karena tidak mau memberatkan seorangpun daripada umatnya”. (HR Imam Muslim)
3) Dari Muhammad bin Ja’far : ” Telah bercerita kepadaku Syu’bah, dari Yahya bin Yazid Al-Hanna’i yang menuturkan : “Aku bertanya kepada Anas bin Malik tentang mengqashar shalat. Sedangkan aku pergi ke Kufah maka aku shalat dua raka’at hingga aku kembali. Kemudian Anas berkata : “Artinya : Adalah Rasululloh SAW manakala keluar sejauh tiga mil atau tiga farskah (Syu’bah ragu), dia mengqashar shalat. (Dalam suatu riwayat) : Dia shalat dua rakaat”. (HR Imam Ahmad (3/129) dan Al-Baihaqi (2/146).
4) Dari Ya’la bin Umayyah bahwasanya dia bertanya kepada Umar ibnul Kaththab –radhiallahu anhu tentang ayat ini seraya berkata: “Jika kamu takut di serang orang-orang kafir”, padahal manusia telah aman ?!”. Sahabat Umar –radhiallahu anhu menjawab: “Aku sempat heran seperti keherananmu itu lalu akupun bertanya kepada Rasululloh SAW tentang hal itu dan beliau menjawab: “(Qashar itu) adalah sedekah dari ALLOH SWT kepadamu, maka terimahlah sedekah ALLOH SWT tersebut.” (HR. Muslim, Abu Dawud)
CARA MELAKASANAKANNYA
Jika hendak mengerjakan dzuhur dan ashar, lebih dahulu mengerjakan shalat dzuhur seperti biasa sampai selesai, kemudian setelah memberi salam terus berdiri lagi untuk mengerjakan shalat ashar. Demikian pula maghrib dan isya, terlebih dahulu mengerjakan maghrib seperti biasa, sesudah salam terus berdiri lagi untuk mengerjakan shalat Isya.
Shalat jama’ taqdim hendaknya dikerjakan berturut-turut, beriringan antara keduanya.
Cara mengerjakan jama’ ta’khir tidak berbeda dengan jama’ taqdim, kecuali waaktunya, artinya jama’ taqdim dikerjakan pada waktu dzuhur atau maghrib sedang jama’ ta’khir dikerjakan pada waktu ashar atau isya.
Jama’ taqdim wajib mendahulukan dzuhur daripada ashar, maghrib daripada isya. Sedangkan jama’ ta’khir boleh mana saja yang hendak didahulukan tetapi mendahulukan yang pada waktu itu adalah sunat.
Cara mengerjakan jama’ dan qashar sekaligus tidaklah berbeda seperti halnya mengerjakan jama’, kecuali berbeda rakatnya saja, yaitu pada shalat qashar dikerjakan dua-dua rakaat.  (berjamaah.com)
Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar