.::*"WELCOME TO MY BLOG, SORRY MY BLOG IF LESS WELL, NEVER BORED TO VISIT MY BLOG AND THANKS FOR VISITING"*::.

Sabtu, 03 Maret 2012

AKHIRAT


AKHIRAT
“Dan diantara mereka ada yang berdo’a: ‘ Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.’Mereka itulah orang –orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya"
(QS.Al-Baqarah :201-202)

Jika dicermati Allah seprtinya telah memberi petunjuk kepada kita bagaimana seharusnya menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan dan kehidupan akhirat. Kata akhirat disebut sama banyaknya dengan kata dunia, masing-masing disebut sebanyak 115 kali. Salah satunya termaktub dalam QS. Al-Baqarah  : 201 berupa do’a yang sering kita panjatkan setiap hari, yaitu do’a sapu jagat.
        Penggunaan kata akhirat dalam Al-Qur’an menunjuk pada pengertian alam yang akan terjadi  setelah  berakhirnya alam dunia. Dengan kata lain, kata akhirat merupakan antonim dari  kata dunia. Keduanya mempunyai hubungan yang tak terpisahkan. Kehidupan dialam dunia pada suatu saat akan berakhir, dan akan berlanjut dalam kehidupan akhirat.
        Tetapi asal kata akhirat adalah al-akhir yang berarti lawan dari al-awwal atau “ yang terdahulu”. Kata itu juga berarti “ujung dari sesuatu”, yang biasanya menunjuk pada jangka waktu. Sejalan dengan pengertian asli kata akhirat, yang merupakan lawan dari yang awal,Al-Qur’an juga menggunakan kata  al-‘ula, yang peratama menunjukkan oengertian dunia.
        Pada umumnya kata akhirat kata akhirah digandeng dengan yaum atau dengan ad-dar, maka difahami dengan dua kata itu, maka kata akhiarat memiliki makna yang sangat luas dan dapat mencakup segala sesuatu, baik yang mencakup kehudipan sekarang maupun kehidupan akhirat nanti.
        Khusus dalam konteks kehidupan akhirat, maka ditemikan istilah lain, diantaranya yaum Al-Ba’ats hari kebangkitan, yaum Al-Hasyr hari perhimpunan, yaum Al-Hisab  hari prhitungan,  yaum Al-Jaza’ hari pembalasan/hukuman, yaum Al-Khulud hari kekekalan.
         Juga dikenal dengan yaum Al-Mahsyar hari berkumpul di Mahsyar, yaum Al-Qiyamah hari kebangkitan , yaum Al-Fashl hari keputusan, yaum Al-Mizan hari penimbangan ,  yaum Al-Adhim hari yang besar, dan beberapa sebutan yang lain.
        Bagi orang mukmin, menjadi keniscayaan untuk meyakini adanya khidupan akhirat itu. Meskipun ada orang lain yang punya keyakinan berbeda. Paling tidak ada 3 golongan yang tak percaya adanya akhirat. Baginya, hidup hidup hanya sekali saja di dunia. Jika dikatakan padanya tentang akhirat, itu hanya dianggap hanya omong kosong alias mustahil. diantara mereka adalah orang-orang kafir, orang-orang athies, bias juga orang-orang sekuler.
        Pandangan itu membawa implikasi yang amat jauh. Mereka bias melakukan apapun juga yang dikehendakinya. Dunia bagi mereka menjadi surganya. Janga heran jika mereka bergelimang dengan perbuatan buruk dan dosa. Digambarkan  dalam Al-Qur’an : “sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, kami jadikan meraka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang dalam kesesatan. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang buruk dan neraka di akhirat adalah orang-orang yang paling merugi.” (QS. An-Naml : 4-5)
        Kedua golonga yang percaya adanya akhirat, tapi akhirat dalam pandangan merka tidaklah kekal. Jangan terkejut jika sekarang ada yang berpendapat seperti itu.Sebenarnya itu bukanlah pendapat baru. Pendapat hanya membangkitkan kembali pemikiran sesat Al-Jahmiyah ,yang dipelopori Jahm bin Shafwan yang mengatakan akhirat,surga,dan neraka tidak kekal.
        Pendapat itu jelas keliru. Para Ulama’ terdahulu seperti Imam ath Thahawi, Ibnu Taimiyah, Ibnil Qayyim dan lain-lain sudah menjelaskan kekeliruan pendapan tersebut. Bahkan pemikiran Al-Jahmiyah itu divonis kafir.
        Ketiga, golongan yang berdiri pada jalan yang benar dan lurus, yaitu golongan yang meyakini adanya kehidupan akhirat yang kekal abadi. Dalam kehidupan akhiratyang terbagi 2, yaitu surga dan neraka, masing – masing akan berjalan dengan kekal dan abadi.
        Ditegaskan Allah swt: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (QS. Al-A‘rof: 36).
 Beruntunglah bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, akan hidup kekal di surge Allah. “ Dan dimasukkan lah orang yang beriman dan beramal shalih kedalam surga yang mengalir dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizing Tuhan mereka…”(QS. Ibrahim: 23)
        Jika akhirat sudah pasti, maka yang paling tepat adalah mempersiapkan bekal yang baik dan cukup untuk menujuk kampung akhirat itu. Rasulullah menyebut orang-orang yang menyiapkan bekal akhirat iti sebagai orang-orang yang cerdik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar