.::*"WELCOME TO MY BLOG, SORRY MY BLOG IF LESS WELL, NEVER BORED TO VISIT MY BLOG AND THANKS FOR VISITING"*::.

Rabu, 29 Februari 2012

AGAMA ISLAM


Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad . Dengan Islam, Allah mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain untuk para hambanya. Dengan Islam pula, Allah menyempurnakan kenikmatanNya, dan meridlai Islam sebagai dinnya. Oleh karena itu tidak ada lain yang patut diterima selain Islam.


Allah SWT berfirman:

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi… (QS. Al-Ahzab : 40).

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu ni'matKu, dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama bagimu…" (QS. Al-Maidah : 3).

"Sesungguhnya Ad-diin (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam…" (QS. Al-Imran : 19).

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Al-Imran : 85).

Allah SWT telah mewajibkan seluruh umat manusia agar memeluk agama Islam karena Allah. Hal ini sebagaimana telah difirmankan-Nya kepada Rasul-Nya, yang artinya :


"Katakanlah : "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk." (QS. Al-A'raf 158).

Dari Abu Hurairah t dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

"Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak seorang pun dari ummat ini, Yahudi maupun Nasrani, yang mendengar tentang aku, kemudian mati tidak mengimani sesuatu yang aku diutus karenanya, kecuali dia termasuk penghuni neraka." (HR.Muslim).

Beriman kepada Nabi SAW artinya : membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan terhadap segala yang dibawanya, bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib ( paman Nabi SAW) dikatakan bukan orang yang beriman kepada Nabi SAW, walaupun ia membenarkan apa yang dibawa oleh keponakannya itu, dan dia juga mengakui bahwa Islam adalah agama terbaik.

Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yang dikandung oleh agama-agama terdahulu. Islam mempunyai keistimewaan, yaitu relevan untuk setiap masa, tempat dan umat.

Allah SWT berfirman kepada Rasulnya yang artinya :

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu… ( QS. Al-Maidah : 48).

Islam dikatakan relevan untuk setiap masa, tempat dan umat, maksudnya adalah bahwa berpegang teguh pada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan umat di setiap waktu dan tempat. Bahkan dengan Islam, umat akan menjadi baik. Tetapi bukan berarti Islam tunduk pada waktu, tempat dan umat, seperti yang dikehendaki sebagian orang.

Agama Islam adalah agama yang benar. Allah menjamin kemenangan kepada orang yang memegangnya dengan baik. Hal ini dikatakan dalam firman-Nya, yang artinya :

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkannya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai." ( QS. At-Taubah : 33).

Dan Allah telah berjanji kepada orang orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amalan-amalan yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridlainya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam kekuatan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." ( QS. An-Nur : 55).

Agama Islam merupakan aqidah dan syariat. Islam adalah agama yang sempurna dalam aqidah dan syai'at, karena :

1. memerintahkan untuk bertauhid dan melarang syirik.
2. memerintahkan untuk bersikap jujur dan melarang berbuat bohong/dusta.
3. memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat lalim.

Catatan :

Adil artinya menyamakan yang sama dan membedakan yang berbeda, bukan persamaan secara mutlak seperti yang dikatakan sebagian orang, yang mengatakan bahwa Islam adalah agama persamaan yang mutlak. Menyamakan hal-hal yang berbeda merupakan kelaliman yang tidak dianjurkan oleh Islam, dan pelakunyapun tidak terpuji.

4. memerintahkan untuk bersikap amanat dan melarang khianat.
5. memerintahkan untuk menepati janji dan melarang ingkar janji.
6. memerintahkan untuk berbakti pada ibu-bapak serta melarang menyakitinya.
7. memerintahkan untuk bersilaturrahim/menyambung hubungan dengan kerabat dekat, serta melarang memutuskannya.
8. memerintahkan untuk berbuat baik dengan tetangga dan melarang berbuat jahat kepada mereka.Secara umum Islam memerintahkan agar bermoral baik dan melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, dan melarang perbuatan buruk.

Allah SWT berfirman :

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, Dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." ( QS. An Nahl : 90).

DO'A JATUH CINTA

DO'A JATUH CINTA
Allahu Rabbi, aku minta izin
Ketika suatu saat nanti aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya engkau
Allahu Rabbi, aku punya pinta
Ketika suatu saat nanti aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Allahu Rabbi, izinkanlah
Ketika suatu saat nanti aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan cinta-Mu
Dan membuatku semakin mengagumimu
Allahu Rabbi
Ketika suatu saat nanti aku jatuh cinta
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi, pintaku yang terakhir
Ketika suatu saat nanti aku jatuh cinta
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
Amiiinnn.......

Procedure

Procedure/Procedural Text, Teks Prosedur, adalah teks yang berisi prosedur, instruksi, proses, cara, atau langkah-langkah dalam membuat/melakukan (mengoperasikan) sesuatu.
Ciri-ciri Procedure Text:
1. Struktur umumnya (generic structure) terdiri dari:
Goal/Aim: tujuan dan maksud isi teks. Contoh: How to make sandwich…
Material/Tool: bahan atau alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat/melakukan sesuatu. Contoh: The materials are as follows: 1. Two slides of bread, 2. Fried-egg, strawberry jam, chocolate sprinkles, ….
Steps/Procedures: langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan/membuat sesuatu. Contoh: First, take two slides of bread and …
2. Menggunakan tenses “simple present”
3. Sering memakai kalimat Perintah (imperatives/orders). Contoh: Turn on the lamp, Put the rice into the rice cooker, Don’t forget to press the ‘on’ button, …
4. Kata-kata urutan (sequences). Contoh: first, second, then, next, the last, finally…

Ice Tea Recipe


The very thought of Ice Tea — in summers — refreshes the mind. Ice Tea is not only healthy, but also an absolutely refreshing drink. Ice Tea is liked by people of all ages due to its refreshing and appetizing properties. Often we rely on sachets available in the markets to make Ice Tea. But you would be surprised to know that Ice Tea can be easily made at home. Moreover, homemade Iced Tea is healthier as it doesn't contain any kind of additives. So, without any delay, check out this easy recipe of Ice Tea and refresh your guests this season.

Ingredients
  • 8 Tea Bags
  • Ice Cubes
  • Lemon Slices
  • Water
  • Fine Sugar (optional)
Method
  • In a large saucepan, bring 4 cups of cold water to a boil.
  • Remove water from heat and add tea bags. Cover and let it stand 5 minutes.
  • Remove tea bags and pour the water into a pitcher.
  • Add 4 cups of cold water to the pitcher and stir.
  • Add sugar and lemon according to taste.
  • Add ice cubes and stir well.
  • Ice Tea is ready to serve. 

fried rice 







  • Things needed to make a fried rice

    • White Rice that's previously been cooked
    • Garlic
    • Egg
    • Black Pepper
    • Salt
    • Shrimp,Chicken,and/or pork/tofu(optional)

    step 1 : Add oil and heat up the pan.
    step 2 : Toss the garlic and shallot to the pan until it's half cooked.
    step 3 : Pour the egg that already been mixed with salt and pepper.
    step 4 : Put in the rice that's previously been cooked
    step 5:  Give salt, black pepper, sweet soy sauce, salty soy sauce
    step 6:  Mix thoroughly
    step 7:  Toss the shrimp or chicken or pork or tofu (optional)
    step 8:  Mix it again.
    step 9:  Move it to serving plate and garnish it with cucumber, tomato, and fried shallot
    step 10: Eat it with joy and happiness

    avocado juice

    This is an example of procedure text 

     Aim/goal
    ·         Make an avocado juice

    Materials
    ·         1 avocado
    ·         A half glass of water
    ·         Some sugar
    ·         Several ice cubes

    Steps
    1.       First, spoon out avocado pulp and place in blender.
    2.       Then, add a half glass of water.
    3.       Add enough sugar.
    4.       Mix it or blend it.
    5.       Pour the juice in a tall glass.
    6.       Finally add several ice cubes.
            7.  The avocado juice is ready to serve

    Banana Pudding with Vanilla Wafers




    Ingredients

    • 4 ripe bananas
    • Milk - 2 cups
    • 4 egg yolks
    • Sugar - 1 cup
    • All-purpose flour - ½ cup
    • Vanilla extract - 1 teaspoon
    • A pinch of salt
    • Butter - 1 tablespoon
    • Vanilla wafers
    • 4 egg whites
    • Sugar - 4 tablespoons
    • Vanilla extract - ½ teaspoon
    • Cream of tartar - ¼ teaspoon
    Procedure

    Start by preheating the oven to 375°F. Take a baking dish and add a layer to vanilla wafers. Take a bowl and add flour, sugar and salt. Mix well and keep it aside. Use a heavy-bottomed saucepan and beat egg yolks. You must make sure that you beat them well. On a medium flame, combine the egg yolks and the flour mixture. Now add milk and vanilla extract to it. Stir it well. As the mixture starts boiling and starts becoming thick, add butter and keep stirring. When you see it getting the desired pudding consistency, remove it from the flame. Now you need to peel the ripe bananas into round pieces. Add a layer of these banana slices on top of the vanilla wafers. Add half of the pudding on top of the wafers and banana slices. Top it with a layer of vanilla wafers again, then add another layer of bananas and cover with the rest of the pudding. As for the meringue, beat the egg whites till they form soft peaks and add cream of tartar and sugar and beat for some more time. Then fold vanilla into it. Spread this over the pudding. Put it in the preheated oven and bake for about 15 minutes. Your banana pudding is ready!

      Sup Buntut Asam Manis

    Sup Buntut Asam Manis

     Ingredients:
    1 / 2 kg oxtail
    3 pieces of green chillies, cut oblique
    2 tablespoons oyster sauce
    1 teaspoon mustard
    1 teaspoon vinegar
    2 teaspoons soy sauce
    2 teaspoons bottled chili
    1 tomato, cut into 4 parts
    sugar
    200 ml water
    Spices that are:
    1 piece of red onion
    3 cloves garlic
    2 cm ginger
    1 tablespoon brown sugar
    How to make Sup Buntut Asam Manis
    1. Boil oxtail until tender, set aside.
    2. Stir fry ground ingredients until fragrant.
    3. Enter the other ingredients.
    4. Enter the oxtail.
    5. Use low heat, cook until water is absorbed.


     

     

    Selasa, 28 Februari 2012

    Amalan Untuk Selamat Dari Azab Kubur

    Amalan Untuk Selamat Dari Azab Kubur

    Di antara amalan yang dapat menyelamatkan seseorang dari himpitan dan azab kubur:
    Pertama: Membaca surat An-Nisa’
    Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat An-Nisa’ setiap Jum’at, ia akan diselamatkan dari himpitan kubur.” (Tsawab al-A`mal: 131)
    Kedua: Membaca surat Az-Zuhruf
    Dalam suatu riwayat disebutkan: “Barangsiapa yang tekun membaca surat Az-Zukhruf, Allah akan menjaganya dari himpitan bumi dan kesempitan kubur.” (Al-Bihar 87: 52, hadis ke 3)
    Ketiga: Membaca surat Al-Qalam
    Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:”Barangsiapa yang membaca surat Al-Qalam dalam shalat fardhunya atau shalat sunnah nafilahnya, Allah akan menyelamatnya dari kefakiran dan melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 147)
    Keempat:
    Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati di antara matahari tergelincir pada hari Kamis sampai matahari tergelincir pada hari Jum’at, Allah melindunginya dari himpitan kubur.” (Tsawabul a’mal: 231)
    Kelima: Melakukan shalat malam
    Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Hendaknya kamu melakukan shalat malam. Tidak ada seorang pun hamba yang bangun di akhir malam, kemudian ia melakukan shalat delapan rakaat, dua rakaat shalat syafa’ dan satu rakaat shalat witir, kemudian ia beristighfar tujuh puluh kali dalam qunut (shalat witir)nya, kecuali ia diselamatkan dari azab kubur dan azab neraka, dipanjangkan umurnya, dan diluaskan rizkinya.” Al-Bihar 87: 161)
    Keenam: Membaca surat At-Takatsur
    Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat At-Takatsur menjelang tidurnya, ia akan terjaga dari fitnah kubur.” (Tsawabul a’mal: 153)
    Ketujuh:
    Membaca zikir berikut
    Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca zikir berikut (10 kali) setiap hari, Allah swt akan mengampuni baginya empat puluh ribu dosa besar, menjaganya dari keburukan kematian, siksa kubur, hari kiamat dan hari hisab, dan segala hal yang menakutkan; yakni Allah memudahkan seratus hal yang menakutkan saat kematian, Allah menjaganya dari kejahatan iblis dan pasukannya, menunaikan hutangnya, menghilangkan dukanya, dan membahagiakan deritanya. Yaitu:
    Aku persiapkan untuk
    Setiap yang menakutkan Laiha illallah,
    Setiap duka dan derita masya Allah,
    Setiap nikmat Alhamdulillah,
    Setiap kebahagiaan Asy-Syukru lillah,
    Setiap yang menakjubkan Subhanallah,
    Setiap dosa Astaghfirullah,
    Setiap musibah Innalillahi wa inna ilayhi raji’un,
    Setiap kesulitan Hasbiyallah,

    Setiap ketetapan dan takdir Tawakkaltu ‘alallah,
    Setiap musuh A’shamtu billah,
    Setiap ketaatan dan kemaksiatan La hawala wala quwwata illa billahil aliyyil ‘azhim.

    (Safinah al-Bihar 2: 727)
    Kedelapan: Pelepah kurma
    Dalam suatu riwayat disebutkan: “Pada suatu hari Rasulullah saw berjalan di dekat kuburan yang penghuninya akan mendapat azab kubur, kemudian beliau menyuruh mengambil pelepah kurma dan dibelahnya, yang satu diletakkan di kepalanya, dan satu lagi diletakkan di kedua kakinya; kemudian sahabatnya bertanya: mengapa engkau lakukan itu? Rasulullah saw menjawab: Karena hal ini dapat meringankan ia dari azab kubur selama ia bersamanya.” (At-Tahdzib1: 320)
    Kesembilan: Menyiramkan air
    Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Disunnahkan menyiramkan air di atas kuburan, dalam keadaan menghadap ke kiblat, memulai dari atas kepala sampai ke bagian di atas kaki, kemudian siramkan secara rata ke sisi yang lain, dan yang terakhir bagian tengah kuburan, demikianlah sunnah menyiramkan air di atas kuburan.” (At-Tahdzib 1: 320
    Kesepuluh: Melakukan shalat sunnah pada hari pertama bulan Rajab.
    Salman Al-Farisi berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Wahai Salman, maukah aku ajarkan kepadamu suatu amalan yang banyak keuntungannya bagi para perantau? Salman menjawab: Ya, ya Rasulallah. Maka Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu berada di awal bulan Rajab, hendaknya kamu melakukan shalat (sunnah) sepuluh rakaat, setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlash (3 kali), niscaya Allah mengampuni semua dosamu mulai dari hari hukum berlaku atasmu sampai malam ini, Allah akan menjagamu dari fitnah kubur dan azab hari kiamat, dan Allah akan menyelamatkan kamu dari penyakit lepra dan belang ..” (Al-Iqbal: halaman 629)
    Kesebelas: Berpuasa empat hari di bulan Rajab, dan berpuasa dua belas hari di bulan Sya’ban.
    Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa empat hari di bulan Rajab, ia akan diselamatkan dari bala’, gila, penyakit belang dan lepra, dari fitnah Dajjal, dan dilindungi dari azab kubur.” (Fadhail Al-Asyhur: 25)
    Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa dua belas hari di bulan Sya’ban, ia akan dikunjungi di kuburnya setiap hari oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai hari kiamat.” (Tsawabul A’mal: 87)
    Rasulullah saw juga bersabda:
    “Barangsiapa yang berpuasa sembilan hari di bulan Sya’ban, malaikat Munkar dan Nakir akan bersikap lembut kepadanya saat bertanya kepadanya. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Sya’ban, Allah akan meluaskan kuburnya tujuh puluh hasta dalam tujuh puluh hasta. Dan barangsiapa yang berpuasa sebelas hari di bulan Sya’ban, akan dipancarkan ke kuburnya sebelas pancaran cahaya.” (Tsawabul A’mal: 87)
    Kedua belas: Membacakan surat Al-Mulk di atas kuburan.
    Ibnu Abbas berkata: Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: Inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: “Surat Al-Mulk itu dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” (Al-Bihar 92: 313)
    Ketiga belas: membacakan doa berikut di kuburan sang mayit
    Rasulullah saw bersabda:
    “Tidaklah seseorang membacakan doa berikut (3 kali) di kuburan seorang mayit sesudah dikubur, kecuali Allah menyelamatkan dia dari azab kubur sampai hari kiamat:
    Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad, janganlah Kau azab mayyit ini.” (Al-Bihar 82: 54, hadis ke 43)
    Keempat belas: Melakukan shalat sunnah berikut di malam Jumat
    Syeikh Ath-Thusi meriwayatkan dalam kitabnya Mishbahul mutahajjid, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah dua rakaat pada malam Jum’at, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Zalzalah (15 kali), Allah akan menyelamatkannya dari azab kubur dan segala yang menakutkan pada hari kiamat.” (Mishbah Al-Mujtahid: 228)
    Kelima belas: Melakukan shalat sunnah tiga puluh rakaat pada malam Nishfu Rajab, dan shalat-shalat sunnah berikut ini.
    Rasulullah saw bersabda:
    “Barangsiapa yang melakukan shalat tiga puluh rakaat pada malam ketujuh belas bulan Rajab, dan setiap rakaat setelah Fatimah membaca surat Al-Ikhlas (10 kali), ia tidak keluar dari shalatnya kecuali ia diberi pahala tujuh puluh orang yang syahid, dan ia datang pada hari kiamat dengan cahaya yang menyinari seluruh penghuninya seperti antara Mekkah dan Madinah, dan Allah menyelamatkan dari neraka, kemunafikan dan azab kubur.” (Iqbalul A’mal: 665)
    Rasulullah saw bersabda:
    “Barangsiapa yang melakukan shalat seratus rakaat awal malam bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat Al-Ikhlas (sekali), dan sesudah shalat membaca surat Al-Fatihah (50 kal). Demi Zat yang mengangkatku sebagai nabi, jika seseorang melakukan shalat ini dan berpuasa, Allah akan menyelamatkannya dari keburukan langit dan penghuninya, dari keburukan penghuni bumi dan keburukan setan; dan Allah mengampuni tujuh puluh ribu dosa-dosa besarnya, menyelamatkannya dari azab kubur, tidak ditakutkan oleh Munkar dan Nakir, keluar dari kuburnya dengan wajah seperti bulan purnama, melintasi shirath seperti kilat, dan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya.” (Iqbalul A’mal: 683)
    Rasulullah saw juga bersabda:
    “Barangsiapa yang melakukan shalat dua rakaat pada malam kedua puluh empat bulan Sya’ban, dan setiap rakaat sesudah Fatihah membaca surat An-Nashr (10 kali), Allah swt akan memuliakannya dengan keselamatan dari neraka dan keselamatan dari azab kubur, kemudahan dalam hisab, dikunjungi oleh Adam, Nuh dan para Nabi serta mendapatkan syafaat.” (Iqbalul a’mal: 722)
    Demikian juga akan menjadi pelindung dari azab kubur adalah shalat seratus rakaat pada malam Asyura. (Iqbalul A’mal: 555) Disarikan kitab Manâzilul âkhirah


    Keutamaan Membaca Surat al-Mulk

    Keutamaan Membaca Surat al-Mulk

    بسم الله الرحمن الرحيم

    Keutamaan Membaca Surat al-Mulk

    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « سُورَةٌ مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً تَشْفَعُ لِصَاحِبِهَا حَتَّى يُغْفَرَ لَهُ {تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ}. وفي رواية: فأخرجته من النار و أدخلته الجنة » حسن رواه أحمد وأصحاب السنن.

    Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Satu surat dalam al-Qur’an (yang terdiri dari) tiga puluh ayat (pada hari kiamat) akan memberi syafa’at (dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala) bagi orang yang selalu membacanya (dengan merenungkan artinya) sehingga Allah mengampuni (dosa-dosa)nya, (yaitu surat al-Mulk): “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Dalam riwayat lain: “…sehingga dia dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga”[1].
    Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan membaca surat ini secara kontinyu[2], karena ini merupakan sebab untuk mendapatkan syafa’at dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.
    Hadits ini semakna dengan hadits lain dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Satu surat dalam al-Qur’an yang hanya (terdiri dari) tiga puluh ayat akan membela orang yang selalu membacanya (di hadapan AllahSubhanahu wa Ta’ala) sehingga dia dimasukkan ke dalam surga, yaitu surat: “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan”[3].
    Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
    - Keutamaan dalam hadits ini diperuntukkan bagi orang yang selalu membaca surat al-Mulk dengan secara kontinyu disertai dengan merenungkan kandungannya dan menghayati artinya[4].
    - Surat ini termasuk surat-surat al-Qur’an yang biasa dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum tidur di malam hari, karena agungnya kandungan maknanya[5].
    - Sebagian dari ulama ahli tafsir menamakan surat ini dengan penjaga/pelindung dan penyelamat (dari azab kubur)[6], akan tetapi penamaan ini disebutkan dalam hadits yang lemah[7].
    - al-Qur’an akan memberikan syafa’at (dengan izin Allah) bagi orang yang membacanya (dengan menghayati artinya) dan mengamalkan isinya[8], sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya bacaan al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at bagi orang-orang yang membacanya (sewaktu di dunia)”[9].

    Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
    - Keutamaan dalam hadits ini diperuntukkan bagi orang yang selalu membaca surat al-Mulk dengan secara kontinyu disertai dengan merenungkan kandungannya dan menghayati artinya[4].
    - Surat ini termasuk surat-surat al-Qur’an yang biasa dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum tidur di malam hari, karena agungnya kandungan maknanya[5].
    - Sebagian dari ulama ahli tafsir menamakan surat ini dengan penjaga/pelindung dan penyelamat (dari azab kubur)[6], akan tetapi penamaan ini disebutkan dalam hadits yang lemah[7].
    - Al-Qur’an akan memberikan syafa’at (dengan izin Allah) bagi orang yang membacanya (dengan menghayati artinya) dan mengamalkan isinya[8], sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya bacaan al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at bagi orang-orang yang membacanya (sewaktu di dunia)[9].
    وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

    Selesai Jum'at Wajibkah Sholat Dhuhur?






    Yang saya ingin tanyakan ialah berkaitan dengan sholat jumat, bagaimana dasar hukumnya? Lalu kedudukannya apakah menggugurkan sholat dluhur atau tidak? bagaimana kaitannya dengan sholat id, bila bertepatan sholat id apakah digugurkan sholat jumatnya atau tidak? Tanya Jawab (420): Selesai Jum'at Wajibkah Sholat Dhuhur?
    -----
    Tanya
    -----
    Assalamualaikum Wr Wb
    Yang saya ingin tanyakan ialah berkaitan dengan sholat jumat, bagaimana dasar hukumnya? Lalu kedudukannya apakah menggugurkan sholat dluhur atau tidak? bagaimana kaitannya dengan sholat id, bila bertepatan sholat id apakah digugurkan sholat jumatnya atau tidak? Saya ingin mempelajari dasarnya dan alur logikanya dengan tepat, agar saya lebih mantap dan yakin dalam beribadat. Karena sebagian orang memahami sholat jumat tidak menggugurkan sholat dluhur karena tidak ada dasarnya. Demikian saya haturkan banyak terima kasih
    Wassalamualaikum wr wb
    Rizki Himawan

    -------
    Jawab
    -------
    Wa'alaikumussalam.

    Dalam surat Al Jumu'ah ayat 9, Allah berfirman yang kurang lebih artinya, "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli". Tentu ayat Al Qur'an ini secara terang telah menandaskan kedudukan dan dasar hukum sholat jum'at. Tetapi jika anda ingin lebih memahami alur logika dan dasarnya secara lebih mendalam, maka kami kutipkan salah satu kitab Fiqh yang bernama Al Bajuri juz 1 hal 219, di mana dicantumkan beberapa hal berikut:
    1. Dalam ayat Al qur'an tersebut di atas terdapat 'larangan' (dalam tanda petik) jual beli, padahal jual beli itu asal hukumnya adalah mubah/boleh-boleh saja. Ini berarti telah terdapat suatu larangan akan sesuatu yang sebelumnya diperbolehkan. Dan dalam logika Fiqh dicantumkan: bahwa tidak ada larangan atas sesuatu yang sebelumnya diperbolehkan kecuali dikarenakan adanya "sesuatu hal" yang mempunyai predikat hukum "wajib". "Sesuatu hal" itu tiada lain adalah sholat Jum'at. Berarti kesimpulannya: Sholat Jum'at adalah wajib.
    2. Dalam riwayat Imam Ahmad ibn Hambal disebutkan bahwa Sy. Umar bin Khattab berkata, "Sholat Jum'at adalah dua rekaat sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan itu sudah sempurna, bukan merupakan sholat dhuhur yang diqashar"
    Pernyataan Sy. Umar ini berikutnya menjadi salah satu bahan kajian oleh para fuqaha (Ulama Fiqh) yang kemudian pada gilirannya menimbulkan perbedaan pendapat "secara teoritis" antara apakah sholat jum'at itu pada hakekatnya merupakan sholat dhuhur yang diqashar ataukah ia merupakan sholat yang sejatinya berdiri sendiri?. "Perbedaan teoritis" seperti ini pada tahapan selanjutnya tidak menghasilkan 'perbedaan praktikal' karena semua fuqaha sepakat bahwa Sholat Jum'at bagi kaum lelaki sudah menggugurkan kewajiban sholat dhuhur. Hadist Ibnu Abbas tentang Shalat Jum'at, Rasulullah s.a.w. bersabda , "Apabila datang waktu siang hari Jum'at maka shalatlah dua rakaat". (H.R. Dar Qutni). Seandainya sholat dhuhur masih wajib, maka Rasulullah s.a.w. tentu tidak memerintahkan hanya dua rakaat saja. Kemudian apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w. dan para shabatnya juga menunjukkan tidak ada lagi shalat dhuhur setelah shalat Jum'at, ini riwayat yang tidak terhitung jumlahnya. Jadi tidak ada dalil yang melandasi shalat dhuhur setelah shalat jum'at, karena shalat Jum'at telah mengganti shalat Dhuhur.
    Akhir-akhir ini ada beberapa fatwa di masyarakat yang mengatakan bahwa setelah sholat Jum'at masih diwajibkan sholat dhuhur. Dalam hal ini hendaknya umat Islam kita hati-hati dalam masalah menjalankan ibadah, karena "al-ashlu fil ibadah al-hurmah", pada dasarnya ibadah dilarang sampai ada dalil yang memerintahkannya. Ibadah yang tidak ada landasannya yang jelas hukumnya haram dan dilarang agama.
    ***
    Ada fatwa dari mazhab Hanafi yang mengatakan bahwa "mendirikan solat jum'at di tempat yang berbeda-beda dan di masjid yang lebih dari satu, tetap sah walaupun dilaksanakan dalam waktu yang tidak bersamaan. Namun hal tersebut harus diyakini oleh peserta salat jum'at bahwa masjidnya lah yang paling dulu mendirikan salat jum'at. Kalau dia tahu bahwa masjid yang lain mendahuluinya, maka wajib baginya untuk mendirikan salat duhur. Apabila ia ragu-ragu apakah masjidnya yang dahulu atau yang lain, maka disunnahkan kepadanya untuk mendirikan salat dhuhur. Namun sebaiknya mendirikan salat dhuhur tersebut di kediaman, bukan di masjid umum, agar tidak dinilai orang sebagai hal yang wajib".
    ***
    3. Kemudian dengan point pertanyaan anda, apakah jika sholat jum'at bertepatan dengan id maka sholat jum'atnya boleh ditinggalkan?
    Sebelumnya saya ingin menjelaskan dulu bagaimana keadaan masjid pada zaman Rasulullah. Pada zaman beliau masjid jami` (masjid besar yang digunakan untuk shalat jum`at) hanya ada di pusat kota Makkah/Madinah, sedangkan yang di desa-desa/pedalaman hanya ada masjid-masjid kecil, atau sering disebut musholla, yang tidak mampu menampung jumlah besar jamaah yang datang untuk shalat jum`at atau shalat Ied. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di desa/pedalaman bila ingin melaksanakan shalat Jum`at atau Ied, mereka pergi ke masjid besar, atau yang sering disebut masjid jami'. Mereka memerlukan perjalanan yang cukup meletihkan untuk pergi ke masjid jami` tersebut. Suatu ketika hari raya bertepatan jatuh pada hari jum`at. Ini yang menyebabkan orang-orang yang tinggal di desa merasa kerepotan, karena harus pergi ke masjid jami' dua kali dalam sehari, padahal perjalanan yang ditempuh terkadang cukup jauh. Bila mereka harus menunggu di masjid sampai waktu jum`at, tentu itu terlalu lama bagi mereka. Meskipun begitu sebagian sahabat yang dari pedalaman, ada yang berusaha menunggu di masjid jami' sampai datangnya waktu jum`at. Sebagian lain ada yang kembali ke desa dan kembali lagi waktu shalat Jum'at. Melihat keadaan yang seperti ini, Rasulullah berkata dalam suatu hadist sahih, yang diriwayatkan `Utsman RA, : "Barang siapa (dari penduduk pegunungan/pedesaan) yang ingin melaksanakan shalat jum`at bersama kami maka shalatlah, dan barang siapa yang ingin kembali maka kembalilah."
    Adapun pendapat Ulama` dalam kasus ini sebagai berikut :
    (1). Syafi`iyah mengatakan shalat jum`at tetap wajib bagi penduduk kota/sekitar masjid, sedangkan bagi penduduk desa/pedalaman shalat jum`atnya gugur/tidak wajib, berdasarkan hadist di atas.
    (2). Malikiyah, Hanafiyah, dan Dhahiriyah mengatakan tidak ada perubahan hukum dalam masalah ini, yaitu wajib melaksanakan shalat Jum`at bagi setiap mukallaf (baik penduduk desa/kota), dan sunnah melaksanakan shalat Ied. Jadi, jika hari raya jatuh pada hari Jum'at, maka bagi kaum Muslimin yang telah melaksanakan shalat Ied, mendapatkan kelonggaran untuk tidak mengikuti shalat Jum'at. Namun bagi yang ingin mengikuti shalat Jum'at pun tetap sah dan disunnahkan. Sedangkan bagi imam Masjid, untuk tetap mendirikan shalat Jum'at untuk memberikan kesempatan bagi kaum Muslimin yang tidak sempat mengikuti shalat Ied atau ingin menunaikan shalat Jum'at. Hal ini didasarkan pada Sabda rasulullah s.a.w. yang artinya, "Nabi melakukan shalat Ied dan memberi keringanan dalam shalat Jum'at, beliau bersabda: 'Barangsiapa ingin shalat Jum'at, maka shalatlah. Dan sesungguhnya kita telah berjama'ah (fa inna mujammi`un)'." (H.R. Turmudzi) Wallahu A'lam bissowab.
    Wassalam.

    Minggu, 26 Februari 2012

    Penjelasan Termos saat Mengurung Kalor

    Penjelasan Termos saat Mengurung Kalor

    Bagaimanakah cara agar air panas tetap panas tanpa membuang kalor yang ada didalamnya. Ibu anda pasti akan memasukkannya kedalam termos. Termos merupakan suatu alat yang berguna untuk menyimpan sekaligus mengurung kalor. Bagaimanakah Penjelasannya ?


    Pada termos terdapat dinding kaca dengan bagian dalam dan luarnya dibuat mengkilap. Bagian dalam kaca dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap dinding sehingga air tetap dalam kondisi panas.
    Sementara itu ,dinding kaca bagian luar dibuat mengkilap berlapis perak agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi. Ruang hampa berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi.
    Tutup termos terbuat dari bahan isolator , seperti gabus untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi karena gabus mrupakan konduktor yang buruk. Dengan demikian , air termos tetap panas.
    Sehingga tak heran ketika kita memasukan air panas ke dalam termos dapat bertahan selama berjam-jam dan tidak ada kalor dari air panas itu yang terbuang secara cuma cuma , dan dengan kata lain termos dapat mengurung kalor yang ada didalam penampungair panas. Itulah sebabnya , kita dapat menyimpan air panas selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

    Rumus Kalor

    Kalor jenis

    Rumus:
    Q=m\times c \times\Delta\! t
    dengan ketentuan:
    • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
    • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
    • \!c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
    • \Delta\!t = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
    Untuk mencari kalor jenis, rumusnya adalah:
    \!c=\frac{Q}{\!m\times\Delta\!t}
    Untuk mencari massa zat, rumusnya adalah:
    \!m=\frac{Q}{\!c\times\Delta\!t}

    Kapasitas kalor

    Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1°C.
    Rumus kapasitas kalor:
    \!H=\frac{Q}{\Delta\!t}

    \!H=\frac{\!m\times\!c\times\Delta\!t}{\Delta\!t}

    \!H=\!m\times\!c
    dengan syarat:
    • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
    • \!H = Kapasitas kalor (Joule/°C)
    • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
    • \!c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
    • \Delta\!t = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
    contoh soal: sebuah zat dipanaskan dari suhu 10°C menjadi 35°C. Kalor yang dikeluarkan adalah 5000 Joule. Jika masa zat adalah 20 kg. Berapakah kalor jenis dan kapasitas kalor zat tersebut? Jawab = Diketahui=
              t1 =10°C
              t2 =35°C
              Q  =5000 J
              m  =20 kg
    
    Ditanya = b. Kapasitas kalor (H)
               a. kalor jenis (c)
               delta t = t2-t1
                      = 35°-10°
                      = 25°
            c  = Q:(m*delta t)
            c  = 5000:(20*25)
            c  = 5000: 500
            c  = 10 J/kg C°
    
     H = m × c
       = 20kg × 10 J/kg C°
       = 200 J/ C°
    

    Kalor lebur

    Rumus:
    \!Q=\!m\times\!L
    dengan ketentuan:
    • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
    • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
    • \!L = Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)

    Kalor uap

    Rumus:
    \!Q=\!m\times\!U
    dengan ketentuan:
    • \!Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
    • \!m = Massa zat (Gram, Kilogram)
    • \!U = Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
    Contoh Soal :
    Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ?
    Jawab :
    Diketahui  : m = 5 Kg
                 U = 2.260.000 J/Kg

    Ditanyakan : Q =..... ?


    Jawab Q = m x U

            = 5 Kg x 2.260.000 J/Kg
            = 11.300.000 J
            = 11,3 x 106 J

    Asas Black

    Rumus:
    \!Q_{terima}=\!Q_{lepas} Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas..